SILABUS
Mata Kuliah :
Studi al-Qur’an
Sekolah :
Pascasarjana UMS Surakarta
Program Studi :
Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I A/B)
Program : Strata Dua (S-2)
Dosen :
Dr. Muthoifin, M.Ag.
No Hp : 085850908667/ 081226371967
Blog :
Muthoifinwalidem.blogspot.com
A.
Deskripsi Mata Kuliah
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam
yang merupakan sumber pertama dan utama syariat Islam. Untuk mengamalkan ajaran
syariat Islam, umat Islam harus memahami isi kandungan Al-Qur’an, dan untuk
memahami isi kandungan Al-Qur’an mutlak diperlukan penafsiran terhadap
ayat-ayat Al-Qur’an. Mata kuliah Studi Al-Qur’an merupakan kajian yang membahas
tentang hakikat Al-Qur’an, baik ditinjau dari sisi internal Al-Qur’an (mā fī
al-Qur’ān) maupun dari sisi eksternal Al-Quran (mā ḥaul al-Qur’ān);
baik dengan bahan kajian yang bersifat riwāyah, yang bersumber dari
fakta Al-Qur’an sendiri dan fakta sosio-kultural masyarakat Arab saat Al-Qur’an
diturunkan, maupun bahan kajian yang bersifat dirāyah, yang bersumber
dari hasil pemikiran (ijtihād) para ulama dan sarjana.
Dengan materi bahasan demikian, Studi
Al-Qur’an menjadi mata kuliah pra-syarat bagi mata kuliah Tafsir dengan
berbagai spesifikasinya, seperti Tafsir Tarbawi, Tafsir Ahkam, Tafsir Iqtiṣādi,
Tafsir Sufistik, Tafsir Filosofis, Tafsir Psikologis, dan sebagainya. Di
samping itu, Studi Al-Qur’an juga
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Studi Islam.
Mata Kuliah Studi al-Qur'an difokuskan
pada kajian tentang materi yang berkaitan dengan pengertian Al-Qur'an,
kedudukan Al-Qur'an dalam syariat Islam, sejarah dan proses turun Al-Qur'an,
pengumpulan dan penulisan Al-Quran, kategorisasi ayat-ayat Al-Qur'an,
kemukjizatan dan tema pokok Al-Qur'an.
B.
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Studi al-Qur’an di Pascasarjana UMS Surakarta bertujuan agar mahasiswa memiliki
pengetahuan, sikap, dan keyakinan yang benar tentang Al-Qur’an sebagai kitab
suci umat Islam dan sumber pertama dan utama syariat Islam sehingga mahasiswa
mempunyai kemauan yang kuat untuk mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an.
C.
Topik Kajian
T M
|
T O P I K
|
I
|
Kontrak
Belajar dan Pengantar Studi al-Qur’an secara global
|
II
|
Studi al-Qur’an dan Perkembangannya:
a.
Pengertian
Studi al-Qur’an
b.
Ruang
lingkup pembahasan Studi al-Qur’an
c.
Cabang-cabang
(pokok bahasan) Studi al-Qur’an
|
III
|
Sejarah turun dan penulisan al-Quran:
a.
Pengertian
al-qur’an
b.
Hikmah
diwahyukannya al-qur’an secara berangsur-angsur
c.
Penulisan
al qur’an masa nabi dan sahabat
d.
Penyempurnaan
pemeliharaan al-Qur’an setelah masa khalifah
e.
Rasm
(tulisan) al-Qur’an (Ar-Rasmul Utsmani)
f.
Turunya
Qur’an dengan tujuh huruf (sab’ata ahruf)
Qira’at (bacaan). Qira’at al-Qur’an:
a.
Latar
belakang timbulnya perbedaan qira’at
b.
Kegunaan
mempelajari
g.
Pengaruh
dalam pengambilan hokum
h.
Popularitas
tujuh imam qiraat.
|
IV
|
Asbabun
nuzul:
a.
Pengertian
dan macamnya
b.
Ungkapan-ungkapan
asbabun nuzul
c.
Urgensi
dan kegunaan asbabun nuzul.
d.
Contoh
asbabun nuzul surat-surat pendek (juz:30)
|
V
|
Munasabah
Al-Qur’an:
a.
Pengertian
dan macamnya
b.
Kegunaan
mempelajari munasabah
c.
Contoh-contohnya
|
VI
|
Al-makky dan al-madany:
a.
Pengertian
b.
Ciri-ciri
ayat dan suratnya
c.
Contohnya
d.
Isi
dan Hikmahnya
|
VII
|
Al-Muhkam dan Al-Mutasyabih:
a.
Pengertian
b.
Sikap
ulama tentang ayat muhkan dan mutasyabih
c.
Fatatihus
suwar (pembukaan surat)
d.
Hikmahnya.
|
VIII
|
TAFSIR-TAFSIR DI
INDONESIA
a.
Latar
belakang timbulnya tafsir di Indonesia
b.
Macam
dan model tafsir di Indonesia
c.
Mufaasir
di Indonesia
d.
Karya
monumental tafsir muali periode awal hingga sekarang.
e.
Corak
pemikiran tafsir di Indonesia
|
IX
|
I’jaz al-Qur’an (kemukjizatan al-Qur’an):
a.
Pengertian
b.
Macam-macam
mu’jizat
c.
Alasan
munculnya
d.
Contohnya.
|
X
|
Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah:
a.
Pengertian
b.
Persamaan
dan perbedaan
c.
Tafsir
bil ma’tsur dan bil ra’yi
d.
Hukumnya
e.
Contohnya
|
XI
|
Amṡāl (Perumpamaan-perumpamaan)
dalam Al-Qur’an:
a.
Pengertian
b.
Modelnya
atau contohnya
c.
Al-Qur’an adalah sastra yang agung
d.
Hukumnya
|
XII
|
Qaṣaṣ
(Kisah-kisah) dalam Al-Qur’an:
a.
Pengertian
b.
Berbagai
kisah-kisah dalam Qaṣaṣ (Kisah) dalam Al-Qur’an
c.
Kisah
dijadikan hukum
d.
Hikmah
dibalik kisah (pembelajaran).
|
XIII
|
Al-Qur’an Palsu, Qasam dan Jidal
al-Qur’an….:
a.
Model
dan contoh al-Qur’an palsu
b.
Pandangan
orientalis tentang al-Qur’an
c.
Mengapa
al-Qur’an dipalsukan?
d.
Orisinalitas
dan ke-otentik-an al-Qur’an
Qasam:
a.
Definisi
dan shighat qasam
b.
Faedah
dan syarat
c.
Contoh
Jidal (Debat dalam al-Qur’an)
a.
Defini
b.
Metode
dan macam-macam jidal dalam Qur’an serta dalilnya.
|
D. Strategi Pembelajaran
Perkuliahan Studi al-Qur’an
dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan active learning, yang mana
semua anggota kelas terlibat aktif dalam proses pembelajaran pada setiap tatap
muka perkuliahan. Topik-topik kajian disampaikan oleh dosen dengan
metode ceramah (lecturing) dikombinasi dengan tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. Untuk menerapkan metode ceramah,
digunakan media bantu LCD Projector, serta media langsung berupa kitab-kitab Al-Qur’an
dan Studi Al-Qur’an/ Ulumul Qur’an.
Tanya jawab
dilaksanakan setelah dosen memberikan ceramah. Adapun pemberian tugas berupa
membaca dan meresume literatur yang berkaitan dengan topik kajian pada
pertemuan berikutnya atau membuat makalah tentang topik
yang ditentukan untuk dijadikan sebagai bahan presentasi dalam diskusi kelas.
Untuk keperluan diskusi kelas, mahasiswa dikelompokkan ke dalam beberapa small
group, dan untuk efektivitas diskusi, setiap kelompok mahasiswa diwajibkan
untuk menyerahkan makalah kelompok kepada dosen dan membagikan fotokopi makalah
kepada anggota kelas paling lambat sehari sebelum didiskusikan. Setelah diskusi
kelas, dosen memberikan komentar/ ulasan, tanggapan, dan saran, dengan metode ceramah,
terhadap masalah-masalah yang timbul dan berkembang dalam diskusi mahasiswa
untuk mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam memahami teori-teori dan
konsep-konsep yang berkaitan dengan topik kajian. Seusai dosen memberikan
ceramah, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan dosen.
Dengan demikian akan terjadi dialektika pemikiran antara dosen dengan mahasiswa
dan antara mahasiswa dengan mahasiswa.
E. Evaluasi
Penilaian
hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah Studi al-Qur’an dihitung berdasarkan
akumulasi dari hasil evaluasi aspek-aspek sebagai berikut:
1.
Presensi
(Kehadiran) : 30
2.
Tugas : 20
3.
Keaktifan
(Diskusi) : 20
4.
UTS : 10
5.
UAS : 20
F. Referensi
1. جلال الدين السيوطى الشافعى، الإتقان
فى علوم القرأن (بيروت: دار الفكر).
2. منّاع القطّان، مبـاحث فـى علـوم
القـرأن (الطبعة العاشرة؛ القاهرة: مكتبة وهبة، 1417 هـ/1997 م).
3. صبحى الصّالح، مباحث فى علوم
القرأن (الطبعة السابعة عشرة؛ بيروت: دار العلم للملايين، 1988).
4. محمد سيّد طنطاوى، مباحث فى علوم
القرأن (الطبعة الأولى؛ بيروت: دار الشروق، 1419 هـ / 1998 م).
5. محمد عبد العظيم الزرقانى، مناهل العرفان فى
علوم القرأن (القاهرة: المكتبة التوفيقية).
6. محمد بن محمد أبو شهبة، المدخل لدراسة القرأن
الكريم (الطبعة الجديدة؛ بيروت: دار الجيل،
1412 هـ/1992 م).
7. عبد الحى الفرماوى، البداية فى التفسير
الموضوعى (الطبعة الثالثة؛ 1409 هـ/1988 م).
8. عبد الفتاح أبو سنّة، علوم القرآن (الطبعة
الأولى؛ القاهرة: دار الشروق، 1416 هـ -1995 م).
9.
Ahmad von Denffer, Ulum Al-Qur’an: An Introduction to the Sciences of the
Qur’an (td.).
10. Khalid Mahmood Shaikh, A
Study of the Qur’an & Its Teachings (Chicago: IQRA’ International
Educational Foundation, 1999).
11. Malik
Ben Nabi, The Quranic Phenomenon, diterjemahkan oleh Farid Wajdi dengan
judul Fenomena Al-Qur’an: Pemahaman Baru Kitab Suci
Agama-agama Ibrahim (Cet. I; Bandung: Marja’, 2002).
12. Achmad Syarqawi Ismail, Rekonstruksi
Konsep Wahyu Muhammad Syahrur (Cet. I; Yogyakarta: eLSAQ Press, 2003).
13. Sayyid
Muhammad Husain Thabathaba’i, Al-Qur’ān
fī al-Islām, diterjemahkan oleh Idrus Alkaf dengan judul Memahami
Esensi Al-Qur’an (Cet. II; Jakarta: PT Lentera Basritam, 1421 H./2000 M.).
14. Abdul Mustaqim dan Sahiron
Syamsuddin (ed.), Studi Al-Qur’an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai
Metodologi Tafsir (Cet. I; Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2002).
15. M. Quraish Shihab, dkk., Sejarah
dan Ulumul Qur’an (Cet. III; Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001).
16. M. Quraish Shihab, Mukjizat
Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib
(Cet. I; Bandung: Mizan, 1417 H./1997 M.).
17. Fahd Bin Abdurrahman
Ar-Rumi, Dirāsah fī Ulūm al-Qur’ān, diterjemahkan oleh Amirul Hasan dan Muhammad
Halabi dengan judul Ulumul Qur’an: Studi Kompleksitas Al-Qur’an (Cet.
II; Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1420 H./1999 M.).
18. M. Yudhie
Haryono, Bahasa Politik Al-Qur’an: Mencurigai Makna Tersembunyi di Balik
Teks (Cet. I; Bekasi: Gugus Press,
1423 H./2002 M.).
19. Taufik Adnan
Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an (Cet. I; Yogyakarta: FkBA, 2001).
20.
Nasr Hamid Abu Zaid, Mafhūm an-Naṣ: Dirāsah fī Ulūm al-Qur’ān, diterjemahkan oleh Khoiron Nahdliyin dengan
judul Tekstualitas Al-Qur’an: Kritik terhadap Ulumul Qur’an (Cet. II; Yogyakarta: LKiS, 2002).
21.
Mohammed Arkoun, Berbagai Pembacaan Al-Qur’an (Jakarta: INIS, 1997).
22.
Muhammad A. Khalafullah, Al-fann al-Qaṣaṣī fī al-Qur’ān al-Karīm, diterjemahkan oleh Zuhairi Misrawi dan Anis
Maftukhin dengan judul Al-Qur’an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni, Sastra, dan
Moralitas dalam Kisah-kisah Al-Qur’an (Cet. I; Jakarta: Paramadina, 2002).
23. M. Quraish Shihab,
Kaidah Tafsir (Cet. I; Tangerang: Lentera Hati, 2013).
24. Hasani Ahmad Said, Diskursus
Munasabah al-Qur’an: Tinjauan Kritis terhadapKonsep dan Penerapan Munasabah
dalam Tafsir al-Misbah, Puslibang Kemenag, 2013.
25. Munzir Hitami, Pengantar
Studi al-Qur’an: Teori dan Pendekatan, LKiS, Yogyakarta, 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar