SATUAN
ACARA PERKULIAHAN (SAP)
A. Informasi Umum
Mata Kuliah
: Ulumul Hadits
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Program Studi
: Pendidikan
Bahasa Inggris (PBI)
Strata
: Satu (S1)
Bobot
: 2 SKS
Dosen Pengampu : Dr.
Muthoifin, M.Ag.
B. Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini mengkaji tentang pengertian sunnah dan istilah yang
terkait; ilmu hadîts ditinjau dari berbagai aspeknya; sejarah hadîts masa prakodifikasi
dan masa kodifikasi; sunnah sebagai sumber ajaran Islam; klasifikasi hadîts
ditinjau dari berbagai aspek; metode penerimaan dan penyampaian hadîts;
periwayatan hadîts antara bi al-lafzh dan bi al-ma’na; hadîts Mawdhû’; inkâr
al-sunnah; pandangan orientalis terhadap hadîts; pengenalan metode kritik
hadîts, dan; pengenalan metodologi pemahaman hadîts.
C. Tujuan:
Setelah mengikuti
mata kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis struktur dasar ilmu hadîts,
bagian-bagiannya dan hubungannya satu sama lain dengan membandingkan berbagai
pendapat yang ada serta memahami metode penelitian dan pemahaman hadits dalam
penelitian hadîts.
D. Kompetensi:
Mahasiswa mampu
menggunakan metode/prosedur, konsep, kaidah dan prinsip dalam ilmu hadîts dalam
persoalan yang terkait dengan hadîts/ilmu hadîts.
F. Sistem
Perkuliahan:
Perkuliahan
dilaksanakan dengan seminar hasil penelitian. Lima menit pertama pembimbing
membuka perkuliahan. Kemudian, pembahas mempresentasikan hasil penelitiannya
selama sepuluh menit. Kemudian, pembanding membahas hasil penelitian pembahas
selama sepuluh menit. Selanjutnya, presentasi pembahas dan pembahasan
pembanding didiskusikan selama 70 menit. Akhirnya, pembimbing menutup
perkuliahan selama 5-10 menit.
G.
Sistem Evaluasi
Evaluasi
dilakukan dengan: kehadiran dalam perkuliahan; penilaian hasil penelitian;
keterlibatan dalam seminar hasil penelitian, dan; ujian tulis tengah/akhir
semester.
H. Materi Perkuliahan:
1. Kajian Pengertian tentang Sunnah, Hadits,
Khabar, dan Atsar
a. Pengertian Sunnah, Hadits, Khabar, dan
Atsar Secara Bahasa dan Istilah (Perbedaan Pengertian Sunnah dan Hadits Menurut
Ahli Hadits dan Ahli Ushul):
b. Pendapat yang Membedakan antara Hadits
dan Sunnah:
c. Hadits: Antara Wahyu dan Bukan,
Dikaitkan Dengan Ayat (و ما ينطق عن الهوى إن هو إلا
وحي يوحى).
d. Contoh-contohnya
2.
Konten
Hadits tentang Ilmu dan Kelebihannya
a. Hakikat Ilmu
b. Fungsi Ilmu
c. Manfaat dan Cobaan Ilmu
3. Sejarah Hadits Masa Pra Kodifikasi
a.
Pengertian Kodifikasi (al-Tadwin) & Penulisan (al-Kitabah)
dan Perbedaan Keduanya;
b.
Sejarah Hadits Pra
Kodifikasi:
1). Periode
Rasulullah Saw: Perhatian dan Cara Shahabat Menerima Hadits &
Memeliharanya, Masalah Larangan dan Kebolehan Menuliskan Hadits.
2).
Periode Shahabat: Masa Khalifah Abu
Bakr, Umar, ‘Usman, dan Aliy.
c.
Sejarah Hadits Masa
Kodifikasi:
1) Latar Belakang Ide Pengkodifikasian Hadits;
2) Upaya dan Hasil yang Dicapai;
3) Perkembangan
Usaha Pembukuan Hadits Selanjutnya.
4. Klasifikasi Hadits Ditinjau dari
Berbagai Aspeknya
a.
Bentuk Asal: Qawliy, Fi’liy (Pengertian Sunnah Fi’liyyah, Klasifikasi Sunnah Fi’liyyah,
Kandungan Hukium dalam Perbuatan Rasûlullâh), Taqririy & Shifatiy;
b.
Sifat Asal: Nabawiy & Qudsiy;
c.
Jumlah Periwayatan: Mutawatir, Ahad (aziz, gharib, dan masyhur)
d.
Kualitas: Shahih, Hasan & Dha’if.
e.
Penisbahan: Marfu’, Mawquf & Maqthu’.
5.
Kajian
Tentang Hadits Shahih dan dan Hasan
a. Pengertian Hadits Shahih Menurut
al-Hakim, Ibn al-Shalah, Nur al-Din ‘Itr.
b. Pendalaman Syarat-syarat Hadits Shahih.
c. Pengertian Hadits Hasan Menurut
al-Tirmidziy, al-Khathabiy, & Jumhur Ahli Hadits
d. Pendalaman Syarat-syarat Hadits Hasan.
e. Contoh-contohnya
6. Hadits Dha’if
a. Pengertian
b. Sebab-Sebab Hadits Dinilai Dha’if:
c. Versi Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib
d. Versi Nur al-Din ‘Itr
e. Cacat Karena Keterputusan Sanad dan Illat pada Sanad.
f. Contohnya.
g. Cacat Karena Periwayat:
1. Tidak Adil;
2. Tidak Dhâbith
dan Syadz
g. Cacat Karena Syudzudz pada Matn
1. Cacat Karena
‘Illat pada
Matn
2. Kehujjahan
Hadîts Dha’if
7 7.
Hadits
Maudhu’
a. Pengertian
b. Sejarah Kemunculan, Latar Belakang dan
Perkembangannya
c. Karakteristik Kepalsuan Hadits pada Sanad
d. Karakteristik Kepalsuan Hadits pada Matan
e. Contohnya.
8 8.
Al-Jarh
wa al-Ta’dîl dan ‘Adâlat al-Shahâbah
a. Pengertian
b. Syarat al-Jarih wa al-Mu’addil
c. Kaidah al-Jarh wa al-Ta’dîl
d. Tingkatan al-Jarh wa al-Ta’dîl
e. Adâlat al-Shahâbah:
f. Pengertian al-Shahâbah
g. Kontraversi Tentang Kaidah al-shahâbah kulluhum ‘udûl dan laysa kull al-shahâbat
9 9.
Metode
Penerimaan dan Penyampaian Hadits
a. Pengertian
b. Syarat Penerima Hadits dan Penyampainya
serta Argumen yang Melandasinya
c. Metode Penerimaan dan Penyampaian
Hadits
d. Periwayatan Hadits: Antara bi al-Lafzh dan bi
al-Ma’na:
a. Pengertian Periwayatan
b. Pendapat Tentang
Periwayatan Hadits
a).
Ahli yang
Membolehkan Periwayatan bi al-Ma’na dan Argumennya;
b).
Ahli yang
Mengharuskan Periwayatan bi al-Lafzhiy dan Argumennya;
c).
Ahli yang Membolehkan Periwayatan bi al-Ma’na pada Suatu Kasus dan Tidak
Membolehkan pada Kasus Lain.
10.
Inkar
al-Sunnah
a. Pengertian
b. Sejarah (Awal Kemunculan, Latar
Belakang) dan Perkembangannya
c. Klasifikasi Inkar al-Sunnah dan
Argumennya:
1.
Menolak Sunnah Secara Umum;
2.
Menolak Sunnah yang Tidak Terdapat Prinsipnya dalam al-Qur’an;
3.
Menolak Hadits Ahad & Menerima Mutawatir
d. Inkar
al-Sunnah di Indonesia
e.
Kritik Ahli Terhadap Pengingkar Sunnah.
f.
Contoh Inkar al-Sunnah.
11. Pandangan Orientalis Terhadap Hadits
a. Pengertian Orientalis
b. Pandangan Ignaz Goldziher dan Josep
Schacht Terhadap Hadits
c. Kritik Terhadap Pandangan Ignaz
Goldziher dan Josep Schacht
12. Pengenalan Takhrîj al-Hadîts
a. Pengertian
b. Sejarah
c. Objek Kajian
d. Kegunaan
e. Langkah-langkah
13.
Metode Pemahaman Hadits-Hadîts Mukhtalif
a. Pengertian
b. Hadits: Antara Muhkam dan Mukhtalif
c. Metode Pemahaman Hadits-hadîts
Mukhtalif Menurut Hanafiyah dan Syâfi'iyah
d. Metode
Penyelesaian Hadîts-hadîts Mukhtalif dan Tanawwu’ al-Ibâdah
14. Ilmu Hadits Ditinjau dari Berbagai
Aspeknya
a.
Pengertian;
b.
Sejarah Perkembangan;
c.
Objek Kajian;
d. Cabang-cabang
Penting Ilmu Hadits.
I. Referensi
a.
Fiqh al-Sunnat al-Nabawiyyah Dirayat wa Tanzilan, karya Abu Yasir al-Hasan al-‘Ilmiy
b.
Al-Sunnat al-Nabawiyyah bayn Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadits, karya Muhammad al-Ghazaliy;
c.
Kayfa Nata’amal ma’a al-Sunnat al-Nabawiyyah, karya Yusuf al-Qaradhawiy;
d.
al-Imam
al-Syâfi’iy: Metode Penyelesaian Hadîts-hadîts Mukhtalif,
karya Edi safri;
e.
Metode Pemahaman Hadits Sebuah Kajian Hermeneutik, karya Buchari M.
f.
Muhammad Ajjaj Al Khatib, As Sunnah Qabla Tadwin
g.
Muhammad Ajjaj al Khatib, Ushulul Hadits, Uluumuh wa
Mushthalahu
h.
Mushthofa as Shiba’I, As Sunnah wa Makaanatuha fii
Tasyri’il Ashli
i.
Subhi Shalih, Uluumul Hadits wa Mushthalaahuhu
j.
T.M. Hasbi Al Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits
k.
Subhi Shalih, Mabahits fi Uluumil Hadits
l.
Mahmud al–hahhan, Ushuul al- Takhrij wa al – Asanid
m. Usman
Fallatah, Al – Maudlu’ fi al- Hadits
n.
Syuhudi Ismail, Hadits Dimata Pengingkar dan Pembelanya
o.
The
Significance of Sunna and Hadith and Their Early Documentation, writed
by Imtiyâz Ahmad P.
p.
The Origin of
Muhammadan Jurisprudence, writed by Josep
Shcacht
q.
Rethinking
Tradition in Modern Islamic Thought, by Daniel W.
Brown
r.
Muslim
Tradition: Studies in Chronologiy, Provenence, and Authorship of Early Hadith,
by G. H. A. Juynboll.
s.
Buku – buku dan literatur yang sesuai dengan materi
pembahasan