Minggu, 06 Maret 2016

SAP USHUL FIQH. HES (HUKUM EKONOMI SYARIAH)


SAP DAN SILABUS FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA T.A 2015-2016

 

Mata Kuliah            : Ushul Fiqih

Program                  : S1 (Hukum Ekonomi Syariah)

Semester                 : II

Bobot                     : 2 SKS

Dosen                     : Dr. Muthoifin, S.HI., M.Ag

No Hp                    : 085850908667/ 081226371967

Email                      : thoiftowaf@yahoo.co.id

Blog                        : Muthoifinwalidem.blogspot.com

A.   Deskripsi Mata Kuliah

Ushul fiqih adalah ilmu yang mempunyai kedudukan yang agung, peran yang penting, dan manfaat yang banyak. Manfaat ushul fiqih adalah memungkinkan untuk mendapat kemampuan yang dapat untuk mengeluarkan hukum-hukum syariat dari dalil-dalilnya berdasarkan dasar-dasar yang benar.

Orang yang pertama kali mengumpulkan ilmu ini sebagai bidang ilmu tersendiri adalah Imam Syafi’i. Setelah itu, diikuti oleh para ulama lain. Mereka menyusun karya-karya yang beragam dalam bidang ushul fiqih baik berupa prosa maupun syair, dan yang ringkas maupun yang panjang lebar hingga menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri yang mempunyai kedudukan dan keistimewaan tersendiri.

B.     Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ushul fiqih dan kaidah fiqih di FAI UMS Surakarta bertujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keyakinan yang benar tentang kaidah-kaidah fiqih dan ushulnya sehingga mahasiswa mempunyai kemauan yang kuat untuk mengamalkan ajaran-ajaran syariah sesuai dengan sumbernya.

C.      Topik Kajian

T M
T O P I K
I
Ushul Fiqih:
a.       Ta’rif ushul fiqih
b.      Manfaat ushul fiqih
c.       Ilmu-ilmu pembantu ushul fiqih
d.      Timbulnya ilmu ushul fiqih
e.       Masalah yang dibahasnya
II
Ahkam (Hukum-hukum):
a.       Arti hukum
b.      Macam-macam hukum syariat (Taklifi dan Wadh’i)
c.       ‘Azimah dan Rukhshah
d.      Mahkum ‘alaih (yang dikenai hukum)
e.       Mahkum bih (yang dibuat hukum)
f.       Hakim
III
Ilmu:
a.       Pengertian ilmu
b.      Macam-macam ilmu (Dharuri, Nadzari)
c.       Kaitan ilmu (Ilmu, Jahl, Dzan, Syak)
IV
Amar dan Nahi:
a.       Pengertian amar dan nahi
b.      Bentuk-bentuk amar
c.       Bentuk-bentuk nahi
d.      Yang menjadi sasaran amar dan nahi
e.       Makna yang ditujukan dalam bentu amar dan nahi
V
‘Am dan Khash:
a.       Pengertian ‘am dan khash
b.      Tahshish
c.       Bentuk-bentuk umum
d.      Mengamalkan yang umum
VI
Muthlaq-Muqayyad dan Manthuq-Mafhum:
a.       Pengertian
b.      Mengamalkan yang muthlaq dan manthuq
c.       Contohnya
VII
Mujmal-Mubayyan dan Zhahir-Muawwal (Ta’wil):
a.       Pengertian
b.      Mengamalkan yang mujmal dan Zhahir
c.       Contohnya.
VIII
Naskh dan manshukh:
a.       Pengertian
b.      Hal-hal yang tidak bisa di nashakh
c.       Macam dan syarat nashakh
d.      Contoh dan hikmah nashakh.
IX
1.      Dalil-dalil hukum:
a.       Al-Qur’an
b.      Al-Sunnah
c.       Ijma’
d.      Qiyash
e.       Istidlal
2. Ta’arudh (berhadapan/ saling menghalangi):
a. Ta’rif
b. Urutan penerapan dalil
c. contohnya
X
Ijtihad, Ittiba’, Taqlid, Tarjih:
a.       Pengertian
b.      Perbedaan
c.       Syarat Ijtihad dan kewajiban mujtahid
d.      Macam dan tempat-tempat bolehnya taqlid
e.       Fatwa dari Muqallid
f.       Contohnya
XI
Mufti (yang berfatwa) dan Mustafti (yang meminta fatwa):
a.       Pengertian
b.      Syarat fatwa
c.       Wajibnya berfatwa
d.      Kewajiban mustafti
e.       Contohnya
XII
Kalam dan Akbar
a.       Pengertian
b.      Pembagian kalam
c.       Hakekat dan Majaz
d.      Pembagian khabar
e.       Contohnya.
XIII
I
Kaidah fiqih 1: الأمور بمقاصدها
II
Kaidah fiqih II: اليقين لا يزال بالشاك
III
Kidah fiqih III:  المشقة تجلب التيسير
IV
Kidah fiqih IV: الضرر يزال
V
Kidah fiqih V:  العادة محكمة
VI
Kaidah 1: الإجتهاد لا ينقض بالإجتهاد, إذا اجتمع الحلال والحرام غلب الحرام, الإثار بالعبادات مكروه وبالدنيا محبوب, التابع تابع.
 
VII
Kaidah 2: الخروج من الخلاف مستحب
 
VIII
Kaidah 3: الرخص لا تناط بالمعاصى
 
IX
Kaidah 4:السؤال معاد في الجواب
 
X
Kaidah 5:ما كان أكثر فعلا كان أكثر فضلا
 
XI
Kidah 6:المتعدى افضل من القاصر
 
XII
Kidah 7: الفرض أفضل من النفل
 
XIII
Kaidah 8:ما حرم أخذه حرم إعطاؤه
 
XIV
Kaidah 9:ماحرم استعماله حرم اتخاذه
 
XV
Kaidah 10:

D.    Strategi Pembelajaran

Perkuliahan ushul fiqih dan kaidah fiqih dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan active learning, yang mana semua anggota kelas terlibat aktif dalam proses pembelajaran pada setiap tatap muka perkuliahan. Topik-topik kajian disampaikan oleh dosen dengan metode ceramah (lecturing) dikombinasi dengan tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. Untuk menerapkan metode ceramah, digunakan media bantu seperti LCD Projector dan media langsung berupa kitab-kitab fiqih, ushul fiqih dan kaidah fiqih.

Tanya jawab dilaksanakan setelah dosen memberikan ceramah atau pada pertengahan ceramah, bahkan diperbolehkan sebelum perkuliahan dibuka. Adapun pemberian tugas berupa membaca dan meresume literatur yang berkaitan dengan topik kajian pada pertemuan berikutnya atau membuat makalah tentang topik yang ditentukan untuk dijadikan sebagai bahan presentasi dalam diskusi kelas.

Untuk keperluan diskusi kelas, mahasiswa dikelompokkan ke dalam beberapa small group, dan untuk efektivitas diskusi, setiap kelompok mahasiswa dianjurkan menyerahkan makalah kelompok kepada dosen dan membagikan fotokopi makalah kepada anggota kelas paling lambat sebelum diskusi dimulai. Setelah diskusi kelas, dosen memberikan komentar/ ulasan, tanggapan, dan saran, dengan metode ceramah, terhadap masalah-masalah yang timbul dan berkembang dalam diskusi mahasiswa untuk mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam memahami teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik kajian. Seusai dosen memberikan ceramah, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan dosen. Dengan demikian akan terjadi dialektika pemikiran antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan mahasiswa.

E.     Evaluasi

Penilaian hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah ushul fiqih dan kaidah fiqih dihitung berdasarkan akumulasi dari hasil evaluasi aspek-aspek berikut:

1.      Presensi/ kehadiran                        : 35

2.      Diskusi                              : 25

3.      Keaktifan                           : 10

4.      UTS                                   : 15

5.      UAS                                   : 15

Jumlah                               : 100%

F.     Referensi

1. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-Utsaimin, Ushul Fiqih, Jogjakarta: Media Hidayah, 2008.

2. Moh. Rivai, Ushul Fiqih, Bandung: Al Ma’arif, 1970.

3. Abdul Hamid Hakim, As-Sulam, Jakarta: Sa’adiyah Putra, tt.

4. Imam Syafi’i, Alrisalah, Beirut: Darul Ilmi, tt.

5. Buku-buku lain yang berkaitan tentang fiqih, ushul fiqih dan kaidah fiqih.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar